Karawang (6/4) – Setiap tahun, umat Muslim di seluruh dunia merayakan bulan suci Ramadhan dengan berbagai tradisi yang khas. Di tengah kehangatan semangat berpuasa dan ibadah, ada momen yang selalu dinanti-nanti: berbuka puasa atau “iftar”. Di Kabupaten Karawang, takjil menjadi bagian tak terpisahkan dari tradisi berbuka puasa, dan tahun ini, Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) bersama Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) menyajikan kegiatan yang lebih dari sekadar membagi makanan.
DPD LDII Karawang bersama Forum Komunitas Umat Beragama (FKUB) membagikan ratusan takjil, pada Sabtu (6/4), di bundaran Masjid Raya Telukjambe Timur.
Suasana sekitar masjid Raya Bumi Teluk Jambe Karawang dihiasi pernak-pernik khas Ramadhan menciptakan atmosfer yang magis. Para peserta dari berbagai lapisan masyarakat yang lewat, tidak hanya menikmati takjil yang dibagikan, tetapi juga untuk menikmati keindahan kerukunan antar umat beragama dan saling berbagi.
Masing-masing perwakilan dari berbagai agama yang tergabung dalam FKUB, memberikan setidaknya 100 paket takjil kepada masyarakat. Target pembagian takjil ini adalah warga yang melintas, terutama mereka yang tidak sempat berbuka di rumah bersama keluarga. Hal ini merupakan kontribusi nyata LDII Karawang dalam memperkuat kerukunan antar umat beragama di masyarakat. Selain itu, kegiatan ini menunjukkan sikap toleransi yang tinggi terhadap sesama umat beragama. Meskipun berbeda keyakinan, namun bisa bersatu dan saling berbagi kebahagiaan.
Adapun perwakilan umat beragama yang hadir dalam kegiatan ini, antara lain Suhenda sebagai Ketua FKUB, Juniator perwakilan dari agama Kristen, Dede perwakilan agama Katolik, I Gede Sumitra perwakilan agama Hindu, Budi perwakilan dari agama Budha, Ratna perwakilan dari agama Konghucu, dan Dedi Surnadi dari LDII Karawang mewakili agama Islam.
Seolah-olah masyarakat dapat menganggap ini sebagai cerita inspiratif tentang arti kebersamaan dan pentingnya menghormati perbedaan. Setiap takjil yang dibagikan menjadi semacam cerita rohani yang memuaskan jiwa para hadirin.
Dalam momen penuh kebersamaan ini, tidak ada lagi perbedaan antara satu agama dengan yang lain, satu budaya dengan yang lain. Semua tergabung dalam cahaya kebersamaan, menikmati takjil tak hanya dari bahan makanan, tetapi juga dari kehangatan hubungan sesama manusia.
LDII dan FKUB Berbagi Takjil ini bukan hanya acara rutin dalam kalender Ramadhan, tetapi juga simbol dari semangat persaudaraan dan harmoni lintas agama. Dengan menggabungkan keindahan perbedaan, kearifan lokal, dan nilai-nilai universal, acara ini menginspirasi untuk terus memupuk perdamaian dan toleransi dalam masyarakat yang beragam. (KIM/Karawang)