Karawang

LDII Karawang Bina Pemuda dengan PERMATA CAI 2025

Karawang (31/8) – Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kabupaten Karawang sukses menyelenggarakan kegiatan Perkemahan Akhir Tahun Ajaran Cinta Alam Indonesia (PERMATA CAI) 2025 selama tiga hari, terhitung sejak Jumat hingga Minggu, 29–31 Agustus 2025. Bertempat di Babakan Tamiang, Kecamatan Majalaya, Kabupaten Karawang, kegiatan ini mengusung semangat pembinaan karakter dan spiritualitas bagi generasi muda di era modern.

Perkemahan yang bersifat menginap ini diikuti oleh para pelajar, pemuda, dan pemudi LDII se-Karawang. Antusiasme peserta terlihat sejak hari pertama, ketika mereka berkumpul di area perkemahan untuk memulai rangkaian kegiatan yang padat, namun dirancang menyenangkan dan membangun jiwa kebersamaan.

Ketua panitia kegiatan, Karunianto, mengatakan bahwa pihaknya menghadapi berbagai tantangan dalam penyelenggaraan acara ini, terutama dalam hal penyediaan sarana dan prasarana. “Kami berupaya maksimal agar seluruh peserta merasa nyaman selama kegiatan berlangsung,” ujarnya. Ia juga menambahkan bahwa kenyamanan menjadi faktor penting untuk menjaga semangat belajar dan partisipasi aktif para peserta.

Selama perkemahan, para peserta mendapatkan beragam materi pembinaan. Di antaranya adalah pembahasan mengenai sejarah para sahabat Nabi yang memiliki semangat juang tinggi. Materi ini bertujuan menanamkan teladan heroik serta semangat istiqamah dalam menghadapi tantangan hidup.

Selain itu, peserta juga dibekali materi tentang pentingnya menjaga kerukunan dan persaudaraan. Mereka diajak memahami nilai-nilai berbicara yang baik, saling menghormati, dan menjaga perasaan sesama, sebagai bagian dari implementasi akhlak mulia dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam sesi pembukaan, Pembina Pondok Pesantren Baitul Ulya, KH. Haries Slamet, turut memberikan arahan. Ia menekankan bahwa pembinaan ini bertujuan untuk membentuk generasi muda LDII yang memiliki kesadaran bahwa realisasi beragama tidak hanya soal ibadah, tetapi juga berkontribusi nyata terhadap lingkungan, sesama manusia, dan alam. “Ini penting untuk membekali mereka menghadapi kemajuan zaman yang luar biasa,” ujarnya.

Untuk memperkuat kerja sama dan semangat tim, peserta mengikuti berbagai permainan simulasi. Game yang disiapkan panitia tidak hanya bersifat rekreatif, tetapi juga melatih komunikasi, kepercayaan, dan kolaborasi dalam menyelesaikan tugas-tugas kelompok.

Keseimbangan jasmani juga menjadi perhatian dalam kegiatan ini. Olahraga pagi dan aktivitas fisik lainnya seperti futsal dan senam bersama diadakan rutin selama perkemahan untuk menjaga kebugaran dan meningkatkan energi peserta agar tetap fokus dalam setiap sesi.

Agar suasana tetap hidup dan tidak monoton, panitia juga menyisipkan hiburan di sela-sela kegiatan. Terdapat pertunjukan seni beladiri dan ice breaking yang membuat peserta tetap semangat dan terhibur, sekaligus mempererat interaksi antar sesama.

Fasilitas yang disediakan panitia meliputi tenda utama sebagai pusat kegiatan, lapangan futsal, serta kamar-kamar khusus untuk peserta putri, yang seluruhnya ditata dengan baik. Kegiatan ditutup dengan apel sore pada Minggu (31/8), disertai pesan-pesan motivasi dari para guru sekolah dan guru Pondok Pesantren Baitul Ulya. Seluruh peserta pulang dengan membawa semangat baru dan pengalaman berharga yang diharapkan dapat diterapkan dalam kehidupan nyata. (Arisman/KIM)

1 Comment

  • Kurnia September 1, 2025

    Alhamdulillah
    Semoga Pemuda LDII semakin terbina & berkontribusi kepada Bangsa dan Negara

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *