Jakarta (2/1) – Rukyat atau pengamatan hilal (bulan sabit) memiliki peranan yang sangat penting dalam penentuan awal bulan dalam kalender hijriyah, termasuk penentuan dimulainya bulan suci Ramadhan. Sebagai bulan yang penuh berkah, Ramadhan memerlukan penentuan waktu yang tepat untuk menjalankan ibadah puasa. Oleh karena itu, rukyat menjadi metode yang sah dan diakui dalam menentukan kapan bulan Ramadhan dimulai. Dalam rangka menyambut datangnya bulan suci Ramadhan 1446 H, berbagai kalangan dari organisasi keagamaan berusaha mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya rukyat yang akurat untuk memastikan keabsahan penentuan waktu ibadah.
Sebagai upaya untuk menyebarkan pengetahuan tentang rukyat, Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) menyelenggarakan kegiatan Pelatihan Hisab Rukyat Angkatan V yang dilaksanakan pada tanggal 1 dan 2 Februari 2025. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan dan memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang rukyat hilal sebagai salah satu metode yang digunakan dalam menentukan awal bulan Ramadhan. Pelatihan ini diadakan di Ball Room Ponpes Minhajurrosidin, Pondok Gede, Jakarta Timur, dan dihadiri oleh perwakilan dari 9 provinsi DPW LDII dan 21 DPD LDII kabupaten/kota, serta peserta secara daring dari seluruh Indonesia.
Pelatihan yang berlangsung selama dua hari ini juga diikuti oleh Tim Rukyat Hilal DPW LDII yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia. Dalam acara ini, peserta diajarkan teknik-teknik rukyat yang akurat dengan menggunakan peralatan modern serta metode observasi langsung. Pelatihan ini diharapkan mampu memberikan pemahaman yang menyeluruh kepada peserta terkait pentingnya keakuratan pengamatan hilal dalam menentukan awal Ramadhan, agar seluruh umat Islam dapat menjalankan ibadah puasa dengan waktu yang tepat.
Hadir dalam acara ini beberapa narasumber penting, salah satunya adalah H. Hendro Setyanto, S.Si., M.Si sebagai Pendiri eduwisata Imah Noong – Lembang Bandung, instruktur dari DPP LDII yang merupakan ahli dalam bidang rukyat hilal. Ia memberikan materi tentang cara-cara teknis dalam melakukan rukyat serta menjelaskan bagaimana ilmu astronomi dan hisab dapat digunakan untuk mendukung pelaksanaan rukyat. Dengan pengalamannya, peserta pelatihan memperoleh wawasan yang lebih luas mengenai peran astronomi dalam menentukan awal bulan hijriyah.
Pada sesi pelatihan, juga disampaikan berbagai ayat-ayat Al-Qur’an dan hadis-hadis shahih yang menjelaskan tentang rukyat hilal sebagai dasar hukum pelaksanaan ibadah puasa dan ibadah lainnya yang terkait dengan penentuan waktu. Hal ini bertujuan untuk memperdalam pemahaman peserta mengenai kedudukan rukyat dalam syariat Islam, serta mengapa metode ini menjadi rujukan yang sah dalam masyarakat Muslim untuk menetapkan waktu-waktu penting seperti awal Ramadhan, Idul Fitri, dan Idul Adha.
Dalam kegiatan ini, peran serta personil dari Karawang H. Asep Rahmat, SH. MH, Iswahyudi, SH. MH, dan Joko Utomo, SH, turut mengikuti acara. yang merupakan bagian dari tim teknis, hadir untuk mendapat bimbingan mengenai aspek hukum dan teknis yang terkait dengan rukyat.
Kegiatan ini juga memperlihatkan semangat di kalangan seluruh peserta yang datang dari berbagai daerah di Indonesia. Meskipun ada perbedaan wilayah, setiap peserta diberikan kesempatan yang sama untuk belajar dan berkontribusi dalam pengembangan pemahaman terkait rukyat. Hal ini menunjukkan bahwa DPP LDII berkomitmen untuk mewujudkan pendidikan yang adil dan merata bagi seluruh anggota serta masyarakat luas.
Pelatihan ini bukan hanya untuk anggota LDII, tetapi juga terbuka bagi semua pihak yang ingin memperdalam pengetahuan mereka mengenai rukyat hilal. Keterbukaan ini menandakan bahwa dalam setiap kegiatan keagamaan, tidak ada diskriminasi antara satu pihak dengan pihak lain. Setiap orang memiliki hak yang sama untuk memperoleh ilmu dan pengetahuan, serta berpartisipasi dalam kegiatan keagamaan yang dilaksanakan.
Melalui pelatihan ini, DPP LDII berharap dapat memperkuat jaringan rukyat hilal yang ada di seluruh Indonesia. Dengan semakin banyaknya orang yang memahami dan terlatih dalam rukyat hilal, diharapkan penentuan awal bulan Ramadhan dan bulan-bulan penting lainnya dapat lebih akurat, sesuai dengan sunnah, dan dapat dilaksanakan oleh seluruh umat Islam dengan penuh keyakinan. Kegiatan semacam ini merupakan langkah konkret untuk mewujudkan kesatuan dalam melaksanakan ibadah yang sesuai dengan syariat Islam.
1 Comment